ORANG MUKMIN ITU IRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN


✍ Mutiara nasehat para Ulama Salaf.

Allah mengingatkan hamba-Nya yang beriman untuk menjauhi sifat iri satu dengan yang lain,


وَلَا تَتَمَنَّوۡا۟ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعۡضَكُمۡ عَلَىٰ بَعۡضࣲۚ لِّلرِّجَالِ نَصِیبࣱ مِّمَّا ٱكۡتَسَبُوا۟ۖ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِیبࣱ مِّمَّا ٱكۡتَسَبۡنَۚ وَسۡـَٔلُوا۟ ٱللَّهَ مِن فَضۡلِهِۦۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَیۡءٍ عَلِیمࣰا.

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

[Surat An-Nisa': 32]


Hasad atau iri merupakan salah satu penyakit hati yang bisa melanda siapa saja. Rasa tidak suka melihat kelebihan orang lain, baik harta maupun karir, bisa dialami oleh siapapun.

Penyakit hati ini dapat mengarahkan manusia untuk melakukan perbuatan negatif. Yang paling ringan adalah berbuat hasut ataupun memfitnah orang lain sampai dengan kejahatan yang kejam.

Karena kecenderungan tersebut, Islam melarang setiap Muslim untuk iri pada orang lain. Jika perasaan itu muncul, diperintahkan untuk dikendalikan dan ditahan bahkan dihilangkan.


Namun demikian, ada iri yang justru diperintahkan karena banyaknya kebaikan yang terdapat di dalamnya.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, 


لا حسد إلا في اثنتين: رجل آتاه الله مالا فسلطه على هلكته في الحق، ورجل آتاه الله حكمة فهو يقضي بها ويعلمها

"Tidak boleh iri hati kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu, ia menunaikan dan mengajarkannya." (HR Bukhari, 73; Muslim, 816). 


قال الفضيل بن عياض رحمه الله: 

المؤمن يغبط ولا يحسد،والغبطة من الإيمان، والحسد من النفاق.

(حلية الأولياء وطبقات الأثرياء لأبي نعيم الأصبهاني، ٩٣)


📚 درر من اقوال أئمة السلف (kalemtayeb.com)


Berkata Imam Fudhoil bin Iyadh رحمه الله,

Seorang Mukmin itu akan ghibtoh (iri untuk melakukan kebaikan) dan dia tidak hasad (iri dari suatu kebaikan). Karena ghibtoh itu merupakan bagian dari iman, sedangkan hasad itu termasuk dari bagian nifak.

(Hilyah Al-Auliya' wa Thobaqot Al-Ashfiya', Abu Nu'aim Al-Asbahany, 93)


📚 Duror min Aqwal Aimmah As-Salaf (kalemtayeb.com)


PENULIS : Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

0 Response to "ORANG MUKMIN ITU IRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel